Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan di desa sogian

Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan
 di desa sogian
Pekarangan merupakan  sebidang tanah di sekitar rumah yang mudah di usahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarga. Pekarangan sering juga disebut sebagai lumbung hidup, warung hidup atau apotik hidup.

 Lahan pekarangan sudah lama dikenal dan memiliki fungsi multiguna antara lain yaitu;
1.   Selain untuk penghijauan, tanaman sayuran dapat menjadi sumber kebutuhan sayur;
2.   Salah satu bentuk penyaluran hobi;
3.   Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi sayuran yang ditanam sendiri
4.   Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya, karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin;
5.   Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih mencintai Alam ;
6.   Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik,menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian dalam rumah tangga , bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar.
   Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dalam menunjang suksesnya Pembangunan antara lain dengan memanfaatkan tanah-tanah pekarangan secara intensif. Setiap anggota masyarakat  baik yang tinggal di kota maupun di pedesaan mempunyai atau hidup dalam suatu  pekarangan, hanya penduduk yang berdomisili di pedesaan biasanya dapat menikmati tingkat ketenangan yang relatif lebih baik karena terhindar dari keramaian atau volusi, namun bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan itu nampaknya masih belum memanfaatkan potensi tanah pekarangannya.
PRINSIP PEMANFAATAN PEKARANGAN

      Bila diteliti lebih jauh tentang manfaat pekarangan dengan melakukan intensifikasi tanaman pekarangan di jumpai tiga prinsif utama yakni;

1.   Prinsip dengan pengeluaran biaya serendah mungkin dimaksudkan dengan mengeluarkan biaya sedikit didalam melaksanakan penanaman di dalam pekarangan tersebut akan dapat hasil yang lebih banyak, sehingga dengan usaha memanfaatkan tanah pekarangan itu berarti keluarga bersangkutan telah melaksanakan prinsip-prinsip ekonomi didalam meningkatan pendapatan.
            Untuk dapat menunjang suksesnya tanaman- tanaman di dalam pekarangan tersebut perlu pula melakukan pemupukan dengan pupuk kandang, kompas yang diperoleh tanpa membeli atau diperoleh dari dalam pekarangan itu sendiri.
            Jika ada bibit penyakit pada tanaman didalam pekarangan tersebut disarankan supaya sebaiknya didalam melakukan pemberantasan jangan memakai obat-obatan yang untuk memperolehnya harus mengeluarkan uang, tetapi sebaiknya diberantas dengan membakar sampah-sampah sedikit demi sedikit.
2.   Prinsip berkesinambungan, dengan maksud melakukan usaha tanaman pekarangan itu tidak hanya sekali saja atau hanya pada waktu diingatkan saja, namun sebaiknya dilakukan terus-menerus karena pada hakekatnya usaha yang berkelanjutan itu akan memberikan kemanfaatan atau kemudahan bagi keluarga sendiri untuk menunjang kebutuhan hidup selama-lamanya. Manusia selama hidup selalu membutuhkan makanan sedangkan apa yang diusahakan melalui intensifikasi tanaman pekarangan tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
3.   Prinsip pengembangan  tanaman bergizi tinggi, yaitu jenis- jenis  tanaman yang akan ditananam tersebut sebaiknya diseleksi jenis tanaman yang bisa memberikan gizi tinggi tanpa mengurangi, pertimbangan penyesuaian faktor iklim, tempat, selera dan lain sebagainya. Pemerintah dalam hal ini, khususnya bagi Dinas Pertanian yang lebih banyak tahu tentang jenis tanaman yang bergizi tinggi itu akan sering memberikan dorongan kepada masyarakat atau sama sekali belum pernah dirasakan oleh  masyarakat setempat pada suatu lingkungannya.


Pelatihan oleh tim Kelompok informasi masyarakat bekerja sama dengan Badan Ketahanan  Pangan kab.sampang

   

      Lahan pekarangan di desa sogian di manfatakan untuk
      Menanam sayuran di polibag dan kolam terpal untuk 
      Budidaya lele serta ayam kampung
Share on Google Plus

About anisjaya

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar